Tzu Chi Indonesia
|
SEJUTA POHON UNTUK JOGJAKARTA
Cinta kasih, tak hanya berlaku pada benda yang bernafas, melainkan juga
pada semua benda yang tak bernafas. Salah satunya adalah pada bumi tempat
kita berpijak. Karena itu relawan Tzu Chi di Jogjakarta mencanangkan gerakan
“Sejuta Pohon untuk Daerah Istimewa Jogjakarta”. Kegiatan
ini dibagi dalam 4 tahap, mulai tanggal 13 Maret, 20 Maret, 26 Maret,
dan 17 April 2005.
Tanggal 13 Maret, mereka mencanangkan kegiatan tersebut di Vihara Giri
Surya Desa Girikarto, Panggang, Gunung Kidul dengan memberikan bantuan
2.000 bibit pohon yang terdiri dari 1.600 bibit mahoni, 200 bibit mangga,
dan 200 bibit melinjo. Sejak pukul 08.00 WIB, seluruh bibit tanaman sudah
tertanam dengan rapi di lahan seluas 13,8 ha yang merupakan lahan warga
dan sebagian lahan kas desa. Masyarakat terlihat sangat antusias menyambut
kegiatan tersebut.
Respon sangat positif dari masyarakat menyebabkan kegiatan tersebut diadakan
kembali seminggu berikutnya pada tanggal 20 Maret. Kali ini dilakukan
di Dusun Tonem Hargobinangun, Pakem, Sleman. Bibit yang diberikan sebanyak
17.000 bibit mahoni yang dibagikan untuk warga di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan
Pakem, Kecamatan Cangkringan, dan Kecamatan Turi. Ketiga daerah tersebut
terletak di lereng Gunung Merapi.
|
Selain kawasan lereng Gunung Merapi, kawasan lain di
Gunung Kidul, Gunung Menoreh Kulon Progo, dan perbukitan di Bantul adalah
daerah yang rawan kekeringan dan longsor. Hampir seluruh kawasan pegunungan
di bagian paling selatan Pulau Jawa itu maupun kawasan perbukitan yang
melingkupi Daerah Istimewa Jogjakarta nyaris gundul. Pepohonan yang berfungsi
sebagai penyerap air, penahan humus, dan erosi telah rusak. Ketika kemarau
datang, kawasan itu sangat kering. Kekeringan selalu menghampiri setiap
tahun.
Hutan yang rimbun berawal dari bibit-bibit yang kecil. Bibit tanaman yang
diberikan Tzu Chi suatu saat kelak pasti akan menghijaukan kembali daerah
tersebut yang kini telah rusak, serta bisa mendatangkan manfaat ekonomi.
“Sebesar apapun pohon, berasal dari bibit yang kecil. Kita tanam
pohon ini untuk anak dan cucu kita,” ungkap Frananto Hidayat, koordinator
relawan Tzu Chi wilayah Jogjakarta.
April 2005, musim tanam telah berakhir, karena itu Tzu Chi pun mengakhiri
program ini. Secara keseluruhan, 34.200 bibit telah dibagikan. Musim tanam
berikutnya bulan November 2005 mendatang, Tzu Chi akan kembali menghijaukan
Jogjakarta.
• Relawan Tzu Chi di Jogjakarta
PENGUMPULAN DANA ACEH
|
|
|
Sejak terjadinya bencana tanggal 26 Desember 2004, seluruh
karyawan Bechem Lubricant Technology, Jerman yang bergerak di bidang pelumas,
mengumpulkan dana solidaritas. Mereka memilih Tzu Chi untuk menyalurkannya.
Tanggal 2 Maret 2005, Christian C dan Andre T, perwakilan Bechem Jerman
berkunjung ke Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, menyerahkan cek
bantuan senilai 10.000 euro (sekitar Rp 120 juta) untuk membantu program
Tzu Chi di Aceh.
Di antara sekian banyak instansi dan lembaga yang membuka dompet peduli,
kenapa Bechem memilih Tzu Chi? Jawabannya, karena Bechem berpendapat Tzu
Chi telah cukup lama berdiri, dan bukan organisasi yang muncul secara
insidental didorong oleh adanya bencana Aceh.
Tepat pada malam hari setelah kunjungan tamu dari Jerman tersebut, 350
mitra kerja Grup Sinar Mas menghadiri acara malam penggalangan dana rehabilitasi
Aceh. Acara yang diadakan di Grand Hyatt Hotel, Jakarta ini turut dihadiri
Pj. Bupati Aceh Besar, Rusli Muhammad.
Acara dipandu oleh komedian kondang, Miing, dan menghadirkan penyanyi
terkenal, Titik Puspa. Ada seorang donatur yang bersedia menambahkan dananya
sebesar Rp 100 juta, asalkan Titik Puspa mau menyanyikan salah satu lagu
nostalgia yang sangat terkenal, Bing. Saat penutupan, dana yang masuk
mencapai Rp 15,6 Milyar. • Ivana/Jennifer
|